Kesalahan ada kalanya terjadi bahkan di bidang medis. Banyak pasien secara tidak sengaja terluka bahkan terbunuh di meja operasi akibat kesalahan atau kelalaian sang dokter. Akibat kesalahan fatal tersebut, ancaman penjara dan hukuman berwenang pun berlaku.
Kasus malapraktik sudah terjadi beberapa tahun belakangan. Kasusnya pun beragam bahkan kesalahan dan kelalaian sang dokter pun bikin geger. Berikut rangkuman kasus malapraktik yang menggemparkan dunia.
1. Operasi sisi kepala yang salah
Dokter bedah saraf Rumah Sakit Rhode Island melakukan tiga kesalahan yang sama. Ia melakukan pembedahan operasi di sisi kepala yang salah kepada tiga pasien selama satu tahun.
Salah satu pasiennya berusia 82 tahun, ia menjalani pembedahan otak untuk menutupi aliran darah di otaknya. Dokter bedah tersebut segera melakukan operasi namun ia melakukan kesalahan yaitu mengebor sisi kepala yang salah (kanan).
Dokter bedah tersebut segera menutup lubang bor dan melanjutkan operasi di sisi kepala yang benar. Meskipun pasien selamat, dua insiden serupa juga pernah terjadi namun salah satunya meninggal dunia.
2. Salah mencangkok jantung dan paru-paru
Salah satu kesalahan medis paling tragis terjadi tahun 2003. Ahli bedah Duke University Hospital mencangkok organ namun dengan golongan darah yang salah kepada seorang pasien bernama Jesicca Santillan yang berusia 17 tahun.
Setelah menerima jantung dan paru-paru yang salah, ia menjalani transplantasi kedua dimaksud untuk memperbaiki kesalahan. Sayangnya, Jessica mengalami komplikasi dan kerusakan otak. Ia pun mengalami koma dan meninggal dua minggu kemudian. Rumah sakit menyatakan bahwa kematian Jesicca adalah kesalahan manusia.
3. Salah mengamputasi kaki
Salah satu kesalahan pembedahan paling mengejutkan dunia dialami oleh Willie king. Ia menjalani amputasi kaki pada 1995 untuk mengangkat kaki yang sakit. Namun dokter bedah menyingkirkan kaki yang salah. DR Rolando R. Sanchez pun bertanggung jawab atas kasus malapraktiknya. Dokter tersebut membayar denda senilai $ 10.000 dan izin medisnya dicabut selama 6 bulan. Semetara pihak rumah sakit mebayar Willie King $ 250.000.
4. Menggunakan sperma orang lain
Thomas dan Nancy Andrews menggugat layanan medis New York karena kelalaian sang dokter. Secara tidak sengaja sang dokter telah memasuki sperma orang lain di sel telur saat fertilisasi invitro.
Hal tersebut terjadi saat Jessica lahir. Ia melihat kulitnya gelap dan berbeda dengan Thomas dan Nancy. Setelah melakukan tes DNA Thomas bukan ayah biologis dari Jessica. Pasangan tersebut mengajukan malapraktik kepada klinik tersebut.
5. Salah mengeluarkan organ
Seorang wanita berusia 84 tahun sedang melakukan perawatan medis di Milford Regional Medical Center. Ia harus menjalankan operasi di bagian kantong empedunya. Namun sang dokter bedah secara tidak sengaja telah mengeluarkan ginjal kanannya.
Dr. Patrick M. McEnaney bertanggung jawab atas kelalaiannya. Ia mengaku salah membaca hasil tes medis dan operasinya pun di area yang salah. Baiknya, sang pasien tidak mengalami komplikasi lebih lanjut dari operasi gagal total itu.
6. Pasien sadar dan merasakan rasa sakit saat operasi
Seorang pasien terbangun saat operasi berlangsung. Ia tidak bisa berkomunikasi dengan perawat hingga dokter yang menanganinya bahwa ia merasakan rasa sakit yang luar biasa saat itu. Situasi yang dialami oleh Sherman Sizemore yaitu seorang pendeta baptis berusia 73 tahun asal West Virginia, Amerika.
Pembedahan itu dilakukan untuk mencari penyebab rasa sakit perut yang dialami pria tersebut. Dokter tersebut tidak melakukan bius total saat operasi. Ia pun mengalami trauma hebat pasca operasi tersebut.
7. Salah pasien
Seorang pasien wanita berusia 67 tahun dirawat di rumah sakit untuk melakukan serangkaian tes Angiografi (tes menggunakan sinar x-tray dan kamera untuk mengambil gambar aliran pembuluh darah kepala dan leher).
Setelah melakukan serangkaian tes, ternyata ia dibawa ke kamar pasien yang berbeda. Berawal dari kesalahan itu, bukannya pulang ia malah masuk ke ruang operasi. Sang dokter yang menangani wanita tersebut menelepon ke ruangan operasi sekaligus bertanya mau diapakan pasien wanita itu.
Setelah menyadari kesalahan, perawat mengebalikan ke kamarnya semula dengan kondisi stabil. Meskipun begitu ia harus menanggung konsekuensi kesalahan dokter seperti peningkatan serangan jantung hingga stroke atas operasi tersebut.